Selasa, 27 Desember 2011

Temanku yang Rempong.......

finallly....itulah ungkapan yang cocok, karena hari ini dapat sempat ngeblog lagi, sebenernya ngak ada yang special sih yang bisa di tuangin, tapi ada sedikit yang setidaknya bisa bikin cekikan ngondek dikit *lohkog?*, ini tentang  salah seorang teman yang dibikin rempong gegara lappy(laptopnya) rada-rada lemot, trusnya ngak bisa buat hotspotan, epadahal udah esan makan banyak disangkahnya bisa hotspotan yang lama, atau sepadanlahnya.....eternyata ngak bisa sama sekali....
treng......dan akhirnya jadilah dia makhluk manusia terempong siang ini, ngedumel, mara, ngomel sana sini, ngutuk sana sana sini, nyumpah sana, tebar hujatan sana sini persis emak-emak yang lagi kekurangan jatah belanja bulanan......
rada ksian sekalin pengen ketawa ajah liat dia yang rempong, epadahal kita rencananya mau hotspotan buat nyari tugas malah pada sibuk sendiri-sendiri, ada yang buka facebook, twitteran ada juga yang curhatan lewat blog.....*nunjuk diri sendiri*, ada sempat kenapa ngak dimanfaatin, kalo cuman manfaatin modem yang lemotnya subhanallah yah*ala kiyaiyi* semacam pengen jambak jembut aja, btw kembali , lagi ketemanku yang rempong, serasa semua kesialan ditimpukkin kedia, mulai dari lappy yang lemot, conecsi yang selalu error, ampek ke Mozilla yang ngak ada.....temanku kasian sekali...puk...puk...puk.....
tapi jauh du sari itu semua diriku juga lagi nyimpen seonggok uneg yang cuckup memomok diuluh hati dan melumpuhkan segenap jiwa raga *lebay*, atau lebih familiarnya Galau lahya, pengen ngetik Reg Spasi Galau trus tak kirim ke Dosen metode penelitian sosial, gegara dia ngasi C........*langsung deh nangis tampan nan rupawan*
 dosen ini emang bikin pusing, biarpun dia ngajarnya enak, tapi teuteup ajah bikin rempong pengen ditempong gini*lohkog*, iya habis gimana lagi,?????? secara dirikukan alergi nilai C yah, aku sukaknyaa A atau B aja gituh..... 
tapi yah sutralahyah....nyang pentiing masih ada sempat, dan musti ngejar  UAS......tapi teuteup aja bikin galau
tapinya lagi untung ada temanku yang rempong bisa bikin cekikikan ngondek dikit, lumayan lahyah buat ngusir penat......
ntar dilanjutin lagi yah, masalahnya mau ngerjain tugas, sebenarnya curhatan ini belum sampai klimaks tapi gegara tugas di ending dulu lahyah ada yang ngomel disamping kek emak-emak lagi neriakin anaknya nyuruh mandi gituh......

Jumat, 23 Desember 2011

Agnes Monica symbol Modernisme


‘’Tidak ada satu pun di dunia ini yang "original" tanpa pengaruh dari hal lainnya. Saya beruntung lahir dan dibesarkan di Indonesia (specifically Jakarta) di zaman ini di mana kita (dalam hal ini Indonesia) sangat terbuka dengan proses globalisasi. Budaya Timur dan budaya Barat saling memengaruhi, ya begitu keadaannya. Intinya, adanya pengaruh antarbudaya jangan dianggap sebagai "budaya yang berbenturan", tapi anggaplah sebagai budaya yang "saling melengkapi". Ambil yang baik dari budaya-budaya tersebut dan tinggalkan yang negatif. Jadi, ya, saya ini adalah produk Indonesia dan produk era globalisasi’’(www.detik-agnes-monica.com)
Dream, believe and make it happen!, itulah semboyan  yang menjadi simbol diri dari sosok Agnes monica, perempuan kelahiran  Jakarta, 1 Juli tahun 1986 ini, bisa dibilang sebagai symbol generasi mudah modern yang dengan segala prestasi ia mampu mengukuhkan dirinya menjadi salah satu artis yang membanggakan, ragam prestasi yang ia toreh didunianya atau dunia entertaint menghantarkan ia menjadi salah satu artis yang memiliki pengaruh besar bagi perkembangan dunia hiburan Indonesia
Nama Agnes monica tidak hanya diperbincangkan di Indonesia saja, bahkan namanya menjadi salah satu nama yang kerap menjadi Trending Topik (TT) di belahan dunia lainnya dalam Dunia migrobloging Twitter, setiap kali tampil mengisi acara di stasiun tv  ia seakan menghipnotis setiap orang dengan penampilannya yang tanpa celah, semangat yang ia kerahkan pada setiap penampilannya dalam mengisi dunia hiburan menjadikannnya sebagai salah satu kolektor tebanyak setiap penghargaan bagi insan dunia hiburan tanah air, tidak hanya itu ia bahkan merupakan salah satu peraih penghargaan terbanyak diajang festival seni music dan budaya seAsia di Seoul  Korea selatan pada beberapa waktu lalu yaitu memborong 7 penghargaan dalam 8 kategori yang memasukkan namanya
Pada pertengahan 2010 lalu ia memberikan kabar mengejutkan sekaligus membanggakan saat ia terpilih sebagai salah satu host di karpet merah dalam ajang penghargaan America Musik Award yang di adakan di Lost Angeles AS, rentetan prestasi yang  ia torehkan menjadikannya sebagai artis yang dianggap sebagai bintang masa depan Indonesia, dan prestasi yang baru-baru ini kembali ia tuliskan dalam catatan perjalanan karinya ialah saat penyanyi asal amerika Michael Bolton meminang dirinya untuk berduet dengan membawakan lagu said I loved you but I lied, sungguh kebanggaan yang luar biasa, tidak hanya untuk penggemar fanatiknya tetapi juga mewakili masyarakat penikmat karya Agnes Monica di Indonesia
Layaknya bintang remaja yang lain Agnes monica kerap kali menjadi trendcenter bagi anak mudah seusianya, mulai dari gaya rambut, sampai gaya berpakainnya, tidak salah lagi jika untuk generasi sekarang nama Agnes Monica itu merupakan salah satu kiblat gaya hidup, membicarakan prestasi yang  telah diukirnya seakan tiada habisnya, sehingga tidak menjadi aneh jika insan media pers menambah namanya sebagai artis multi talenta, atau artis dengan ragam talenta, didunia tarik suara 10 buah AMI award (Anugerah Musik Indonesia) telah diraihnya, begitu juga seni peran berbagai jenis perghargaan telah diboyongnya, disetiap iklan televisi Agnes monica menjadi salah satu artis yang menjadi brand ambosador terbanyak berbagai jenis produk baik produk dalam negeri maupun dari luar
Menyebut nama Agnes Monica yang pertama kali terlintas dalam benak kita adalah membayangkan sosok sempurnah, dengan kualitas yang tak bisa diragukan dibidangnya, ditopang dengan kecantikan paras,  ia menunjukkan bahwa Mimpi, keyakinan dan tindakan akan membawa setiap orang pada apa yang ditujuhnya seperti semboyan yang sering ia lontarkan selama ini ‘’dream, believe and make it happen!’’
Agnes monica seakan membius kita khususnya generasi mudah akan sebuah contoh pribadi modern yang mengacuh pada prestasi untuk mencapai suatu pengakuan, tidak ada manusia yang tanpa celah, namun setiap orang tidak perlu harus menunjukkan sisi lemahnya kepada orang lain, setiap kita punya sisi yang orang lain tidak perlu tahu, ibaratnya sebuah rumah ada ruang-ruang yang tidak boleh dimasuki orang lain, mungkin begitulah ungkapan yang cocok untuk kita gambarkan, bahwasanya tidak ada manusia yang sempurnah, Agnes monica juga tentunya tidak sesempurnah penampilannya diatas panggung
Go internasional, itulah salah satu ungkapan yang kerap kali ia lontarkan ketika wartawan menanyakan goalnya, mimpi dan ambisi agnes monica untuk  go innternasional kalau kita lihat sekarang mungkin itu sudah berhasil, namun di pihak agnes apa yang ia dapatkan sekarang masih merupakan bagian atau langkah dari perjalanannya menuju mimpi go internasionalnya, dan dalam salah satu wawancara dengan wartawan televisi ia mengatakan bahwa goal internasionalnya adalah saat ia bisa membawa Grammy Award, bagi kita ungkapan tersebut terdengar arogan, tapi untuk agnes monica itu adalah mimpi, dan mimpi itu harus kita yakini agar menjadi suatu kenyataan, lalu  untuk menjadikan keyakinan yang berawal dari mimpi itu jadi nyata haruslah lewat tindakan dan kerja keras.
Dari semua  itu kita dapat melihat jika prestasi merupakan hal yang mutlak dibutuhkan oleh setiap generasi mudah yang mengaku dirinya adalah insan modern, tentunya berkiblat pada sosok yang patut untuk dijadikan acuan, dari sosok yang layak tersebut muncullah subuah pemahaman baru tentang suatu nilai, ketika dalam setiap wawancara dengan awak media agnes monica kerap kali menjawab pertanyaan wartawan dengan menggunakan bahasa ingris, maka remaja sekarang mengartikan berbicara dengan bahasa ingris itu adalah ciri masyarakat atau gaya hidup modern, ketika agnes monica berbusana dengan harajuku style maka itulah yang dilakukan oleh penggemarnya bahkan yang bukan penggemarnya sekalipun, karena mau tidak mau ia harus menyesuaikan diri dengan ternd yang ada, dari semua itu muncul sebuah pemahaman jika apa yang dilakukan oleh orang yang populer itu adalah bagus atau bahasa anak mudah sekarang kren, yang perlu dipertanyakaan apakah semua yang dilakukan oleh orang yang terkenal atau populer itu bagus? Misalnya gaya berpakain yang tidak sesuai dengan budaya yang ada, tapi karena hal itu dikatakan sebagai hal yang baik dan istimewa oleh si Idola maka itu akan terlihat seperti itu, dan diiyakan oleh sikap menerima tanpa mencernah terlebih dahulu nilai-nilai dari gaya berpakain tersebut, sesuai atau tidaknya gaya tersebut dengan nilai-nilai budaya yang sudah ada, ketika hal itu terjadi maka disitulah suatu nilai kultur suatu bangsa akan terkikis karena saling benrbenturan, hal tersebut merupakan tidak berlaku bagi orang yang mampu mencernah terlebih dahulu setiap budaya yang baru, dan dijadikan pelengkap untuk menyempurnakan yang sudah ada.
 Mimpi akan populeritas dengan segudang kenikmatan materialistik yang ditawarkan oleh populeritas itu, merupakan gambaran mimpi-mimpi remaja zaman sekarang, benarkah ciri modernisme adalah ketika yang menjadi mimpi seorang individu adalah pada glamoritas dunia hiburan atau entertain, bahwa masyarakat modern tidak lagi membutuhkan suatu originalitas akan suatu produk atau barang, pengakuan akan jati diri yang ditunjukkan oleh agnes monica yang didapatkan dengan prestasi layaknya menjadi satu kata kunci yang harus bisa dipegang oleh setiap generasi mudah dalam melihat mimpinya, pergeseran pemahaman tentang suatu kerja keras merupakan salah titik dimana generasi kita begitu memprihatinkan, selalu mengingkan yang terbaik, namun harus didapatkan tanpa usaha tau kerja keras.
Secara jujur siapa  yang tidak ingin menjadi terkenal, dan di idolahkan banyak orang dengan segala material yang ditawarkan kepadanya, tentunya semua orang menginginkannya, dari mimpi itu maka berbondong-bondonglah sejumlah stasiun televisi membuat acara yang menawarkan mimpi akan populeritas tersebut, mewujudkans mimpi secara instans dianggap bagian dari budaya modern, tak perlu ada kerja keras, jika agnes monica memulai karirnya dari usia yang sangat  mudah yaitu 3 tahun untuk bisa berdiri di tempatnya sekarang, maka saat ini  dengan adanya beragam tawaran mimpi yang dijual oleh stasiun-stasiun televisi lewat acara pencarian bakat seperti: Indonesian Idol, Akademi Fantasi Indosiar, Indonesia mencari bakat, dan lain sebainya, menjadi cermin yang nyata bahwa masyarakat modern tidak lagi membutuhkan suatu kerja keras untuk medapatkan apa yang diinginkannya oleh karena adanya budaya instans tersebut
Ketika ia mendapatkannya secara instans maka untuk mempertahankannya akan terasa sangat sulit, dan bukan hanya sekedar asumsi semata tetapi didukung  dengan bukti nyata yang bisa kita lihat, dari semua acara yang menawarkan mimpi-mimpi instans itu, misalnya sedikit sekali artis-artis jebolan dari acara tersebut yang bisa mempertahankan namanya setelah acara yang menelorkan dirinya berakhir.
Ketika semua orang hanya menginginkan semua yang serba instans, maka itu setidaknya menjadi gambaran jika semua kerja keras akan menjadi sesuatu yang langkah, kualitas bukanlah point utama, dunia hiburan akan diisi oleh ketampanan atau kecantikan fisik tanpa adanya kualitas atau bahasa anak mudah sekarang ‘’modal tampang’’, yang walaupun kecantikan dan ketampanan merupakan salah satu persyaratan yang harus ada, setiap hari kita disuguhkan oleh ragam pesona paras yang melenakan, setiap program televisi, iklan, film, bahkan media masa seolah-olah berlomba menyuguhkan kita akan kecantikan dan ketampanan. Jika semua ukuran tidak dilihat dari kualitasnya maka semua terasa sama ketika kita membeli sebuah barang, kita terpikat oleh karena bagusnya kemasan, padahal isinya sangat tidak bagus.
Agnes Monica berhasil mengkombinasikan paras dengan kualitas, prestasi merupakan jalan pengakuan akan jati diri yang tidak bisa ditawar, arogansi yang disematkan kepada dirinya oleh sebuah tujuan yang ingin dicapai tidak menjadi suatu masalah yang berarti, karena agnes monica mampu menggambarkan kepada generasi muda bahwa apa yang ia dapatkan sekarang tidak secara instans, semua itu melalui proses kerja keras yang tidak singkat.
Adanya mimpi yang besar, keyakinan akan tujuan serta tindakan dan kerja keras menjadikan semuanya nyata, masyarakat modern bukan saja masyarakat yang hanya pandai berbicara bahasa ingris, tetapi mengerti apa yang di omongkannya, masyarakat modern bukan hanya masyarakat yang suka meniru budaya luar dan mengagungkan segala jenis budaya yang datang dari luar, masyarakat modern bukan hanya masyarakat yang punya mimpi tetapi malas untuk mewujudkan mimpi itu lewat tindakan dan kerja keras, hingga hanya mengharapkan sesuatu yang instans.

Kamis, 01 Desember 2011

Ketika ku kehilangan harap....


Sedikit drama judul postingan kali ini, tapi itu adalah satu sisi atau bagian dari hidup yang tak bisa dielakkan, seprti apaun kita mencoba menyikapi segala problema yang datang dan pergi namun akan membekas disatu titik dihati kita bahkan di hidup kita, dan apa yang kualami hari ini, perasaan yang tidak enak itu, setidaknya menjadi gambaran jika hidup tidak pernah tepaku pada satu rasa....setidaknya ini menjadi satu pengakuan yang paling jujur......
Adakalahnya kita berfikir tentang satu rencana, namun pada akhirnya kita mendapati rencanaitu tidak berjalan seperti yang kita mau, dan aku adalah orang yang secara jujur selalu saja mencari alasan kenapa kegagalan itu terjadi untuk disalahkan, dan aku bukanlah tipe orang yang cepat mencernah hikmah dari satu peristiwa terutama yang tidak mengenakkan.......
Allah terima kasih untuk sayang itu....dengan ujiMu kau buktian jika kau selalu buatku, getir ini hanya sebagian kecil dari manis yang akan ku rengkuh esok kala berhasil kutaklukkan semua yang kuanggap tak mudah inni, sepanjang jalan ini aku hanya menjadi pengeluh yang mengharapkan kemudahan selalu namun tak pernah mau kesusahan, sedang aku tak pernah bisa mengukur mampuku....dari semua ini, kau ajarkan aku untuk emjadi kuat dengan hati dan yakinku padaMu, meski kau biarkanku memilih....kapanpun kau yakini akan selalu ku memohon padaMu....terimakasih untuk tegurmu, rencana yang tak berjalan sebagimana yang direncanakan ku sadar itu adalah caraMu tuk buatku hati-hati lagi...
Allah I love you wif all my Heart.........itulah kata-kata yang menjadi penenang disaat-saat seperti ini, dan terimakasih untuk semuanya, dengan kesadarana yang terkadang sakit, namun yang tak ingin berhenti kusyukuri kesadaran itu, bila kau selalu ada untukku kapanpun dan dimanapun itu.......*2b Continued*....